Doa merupakan sarana dialog dengan Allah. Sarana seorang hamba berkeluh kesah mengutarakan berbagai probelematika hidup kepada Dzat Yang Maha Mendengar. Allah berfirman " Berdoalah kepada- Ku niscaya akan Kuperkenankan doa kalian " ( QS. Al- mukminun : 60 ).
1. Ikhlas dalam Berdoa
Doa yang bersumber dari relung hati yang terdalam bukan doa yang dibuat-buat."Dan katakanlah : " Luruskanlah muka (diri) mu di setiap shalat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya " (QS. Al-Araf : 29 ).
2. Mengawali Doa dengan Pujian Kepada Allah
Fadhalah bin Ubaid berkata, Rasulullah mendengar seseorang yang sedang berdoa dalam shalatnya, ia tidak mengawali doanya dengan menyebut Allah (memuji-Nya) dan tidak pula bershalawat atas nabi. Kemudian Rasulullah bersabda , " Orang ini terburu-buru dalam berdoa" setelah itu Rasulullah memanggilnya dan berkata, " Apabila seorang dari kalian berdoa,hendaklah ia mengawalinya dengan pujian kepada Allah, kemudian bershalawat atas nabi. Baru kemudian berdoa sesuai dengan keinginannya." ( HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Hibban ).
3. Keyakinan atas Terkabulnya Do'a
Tidak perlu ragu-ragu dan khawatir doa kita tidak terkabul. Dan memang tidak boleh ragu sedikit pun. Harus yakin bahwa semua doa kita didengar Allah. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Berdoalah kepada Allah dan kalian meyakini bahwa Allah akan mengabulkannya. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan dao yang berasal dari hati yang lalai dan main-main." (HR. Tirmidzi, Hakim dan Ibnu Hibban ).
Imam Ar-Razi seorang ulama terkenal berkata : " Kaum muslimin sepakat bahwa doa yang hanya menjadi penghias bibir tanpa diikuti oleh keterikatan hati maka doa itu tidak akan banyak membantu."
4. Tidak Putus Asa dalam Berdo'a
Setelah selesai berdoa , yang merupakan bagiandari sebuah usaha agar takdir yang akan datang itu sesuai dengan keinginan kita, janganlah putus dalam berdoa. Jangan patah arang walaupun hingga saat ini apa yang kita minta tak kunjung nampak hasilnya. Apalagi"ngambek"kepada Allah, jangan sampai terjadi.
Belum terkabulnya yang kita minta, tidak berarti bahwa Allah mengingkari janji-Nya, dan tidak lagi sayang kepada kita. Buang jauh-jauh perasaan itu, karena wujud terkabulnya doa itu sendiri bermacam-macam. Mungkin doa kita segera terkabul tak lama setelah kita bedoa. Atau mungkin pula Allah menundanya hingga waktu yang lain, atau bisa pula doa kita tidak terkabul tetapi Allah menggantinya dengan nikmat lain, yang seringkali nikmat itu tidak kita sadari. Atau bahkan doa itu menjadi wasilah tertolaknya bencana. Selain itu, doa juga bisa menjadi sebab penghapusan dosa, sekaligus sebagai bekal timbangan amal kebaikan kita di akhirat.
Rasulullah bersabda,"Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu berdoa, dan orang yang paling kikir adalah orang yang enggan mengucapkan salam."(HR. Thabrani, Baihaqi dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah).
5. Tidak berlebih - lebihan dalam Berdo'a
Ulama menjelaskan maksud dari belebih-lebihan dalam berdoa. Yaitu seseorang berdoa dengan memohon sesuatu yang terlarang, atau berdoa dengan suara yang keras. Atau terlalu berlebih-lebihan dalam menyusun kata-kata. Dengan kata lain, ia berusaha menyusun kata yang bersajak. Padahal yang lebih baik sebenarnya berdoa dengan doa yang ma'tsur (doa yang diambil dari Al-Qur'an dan Hadist). Tapi kalau tidak bisa dan belum hafal,ya silahkan berdoa dengan bahasa yang kita kuasai.
Berdoa dengan suara keras itulah yang sering kita temukan dimasyarakat yang justru mengganggu kekhusyukan teman sebelahnya yang juga sedang berdoa.
"Sesungguhnya akan ada suatu kaum dari umat ini yang berlebih-lebihan dalam bersuci dan berdoa." (HR. Ahmad dari Abdullah bin Mughaffal).
1. Ikhlas dalam Berdoa
Doa yang bersumber dari relung hati yang terdalam bukan doa yang dibuat-buat."Dan katakanlah : " Luruskanlah muka (diri) mu di setiap shalat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya " (QS. Al-Araf : 29 ).
2. Mengawali Doa dengan Pujian Kepada Allah
Fadhalah bin Ubaid berkata, Rasulullah mendengar seseorang yang sedang berdoa dalam shalatnya, ia tidak mengawali doanya dengan menyebut Allah (memuji-Nya) dan tidak pula bershalawat atas nabi. Kemudian Rasulullah bersabda , " Orang ini terburu-buru dalam berdoa" setelah itu Rasulullah memanggilnya dan berkata, " Apabila seorang dari kalian berdoa,hendaklah ia mengawalinya dengan pujian kepada Allah, kemudian bershalawat atas nabi. Baru kemudian berdoa sesuai dengan keinginannya." ( HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Hibban ).
3. Keyakinan atas Terkabulnya Do'a
Tidak perlu ragu-ragu dan khawatir doa kita tidak terkabul. Dan memang tidak boleh ragu sedikit pun. Harus yakin bahwa semua doa kita didengar Allah. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Berdoalah kepada Allah dan kalian meyakini bahwa Allah akan mengabulkannya. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan dao yang berasal dari hati yang lalai dan main-main." (HR. Tirmidzi, Hakim dan Ibnu Hibban ).
Imam Ar-Razi seorang ulama terkenal berkata : " Kaum muslimin sepakat bahwa doa yang hanya menjadi penghias bibir tanpa diikuti oleh keterikatan hati maka doa itu tidak akan banyak membantu."
4. Tidak Putus Asa dalam Berdo'a
Setelah selesai berdoa , yang merupakan bagiandari sebuah usaha agar takdir yang akan datang itu sesuai dengan keinginan kita, janganlah putus dalam berdoa. Jangan patah arang walaupun hingga saat ini apa yang kita minta tak kunjung nampak hasilnya. Apalagi"ngambek"kepada Allah, jangan sampai terjadi.
Belum terkabulnya yang kita minta, tidak berarti bahwa Allah mengingkari janji-Nya, dan tidak lagi sayang kepada kita. Buang jauh-jauh perasaan itu, karena wujud terkabulnya doa itu sendiri bermacam-macam. Mungkin doa kita segera terkabul tak lama setelah kita bedoa. Atau mungkin pula Allah menundanya hingga waktu yang lain, atau bisa pula doa kita tidak terkabul tetapi Allah menggantinya dengan nikmat lain, yang seringkali nikmat itu tidak kita sadari. Atau bahkan doa itu menjadi wasilah tertolaknya bencana. Selain itu, doa juga bisa menjadi sebab penghapusan dosa, sekaligus sebagai bekal timbangan amal kebaikan kita di akhirat.
Rasulullah bersabda,"Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu berdoa, dan orang yang paling kikir adalah orang yang enggan mengucapkan salam."(HR. Thabrani, Baihaqi dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah).
5. Tidak berlebih - lebihan dalam Berdo'a
Ulama menjelaskan maksud dari belebih-lebihan dalam berdoa. Yaitu seseorang berdoa dengan memohon sesuatu yang terlarang, atau berdoa dengan suara yang keras. Atau terlalu berlebih-lebihan dalam menyusun kata-kata. Dengan kata lain, ia berusaha menyusun kata yang bersajak. Padahal yang lebih baik sebenarnya berdoa dengan doa yang ma'tsur (doa yang diambil dari Al-Qur'an dan Hadist). Tapi kalau tidak bisa dan belum hafal,ya silahkan berdoa dengan bahasa yang kita kuasai.
Berdoa dengan suara keras itulah yang sering kita temukan dimasyarakat yang justru mengganggu kekhusyukan teman sebelahnya yang juga sedang berdoa.
"Sesungguhnya akan ada suatu kaum dari umat ini yang berlebih-lebihan dalam bersuci dan berdoa." (HR. Ahmad dari Abdullah bin Mughaffal).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan pesan anda disini